Headlines News :
Home » » Warga Adipura Gedebage Harapkan Solusi Terbaik Terkait Pembangunan Flyover

Warga Adipura Gedebage Harapkan Solusi Terbaik Terkait Pembangunan Flyover

Written By Liputan Jabar on Selasa, 23 Februari 2016 | Selasa, Februari 23, 2016

Bandung, LJ - Menindaklanjuti pertemuan dengan Warga Cluster Cemara Komplek Adipura Kelurahan Rancabolang Kecamatan Gedebage Minggu Lalu,  Walikota Bandung M. Ridwan Kamil Malam ini, Senin (22/02) kembali menemui Warga Adipura Kecamatan Gedebage Di Aula Kecamatan, untuk membahas solusi pembangunan Flyover.

Turut mendampingi Walikota Bandung Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Distarcip) Maryun .. Kepala DBMP Iskandar Zulkarnaen, Camat Gedebage Bambang Sukardi, Perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum Indra dan Kepala Bagian Pemerintahan Umum Andri Darusman.

Mengawali pertemuan Indra mengatakan bahwa pembangunan Pintu Tol 149 adalah sangat diperlukan sehubungan dengan berkembangnya Kota Bandung dan penuhnya akses ke Bandung Timur.

"Pembangunan pintu Tol ini sangat diperlykan karena akses buah batu sudah sangat penuh karena bandung sudah berkembang, "paparnya.

Sehubungan dengan keluhan warga Indra mengatakan saat ini desain yang dipakai adalah telah dirubah dengan yang tadinya tinggi 5,2 meter akan diberikan alternatif dengan tinggi konstruksi yang ditampung dari aspirasi warga yaitu direndahkan menjadi 2,5 meter.

"Dari 5,2 meter tingginya akan diturunkan menjadi 2,5 meter dan akan ada beberapa akses yang bisa menyambung ke kluster cemara dan juga diberikan jalan akses dari samping kecamatan untuk kendaraan yang agak rendah", terang Indra.

Untuk akses Indra mengatakan pihak KemenPU akan menambah akses tambahan juga yang akan menginterkoneksikan Bumi Adupura lainnya.

"Dari Cimencrang nantinya akan ada akses yang menghubungkan Bumi Adipura 3,4,5,6 dan 7 sehingga nantinya akan banyak akses, " paparnya.

Sementara itu pada saat yang sama Walikota Bandung M.  Ridwan Kamil mengharapkan adanya pengertian dari warga sehubungan dengan adanya pembangunan Pintu Tol 149 ini,  karena ini demi Kebaikan warga juga.

"Kenapa gedebage menjadi pusat pengembangan karena dari jaman dulu Bandung didesain untuk 300 ribu orang atau sekitar 2 kecamatan sedangkan sekarang sudah menjadi 2,3 Juta Jiwa dan dari jaman dahulu juga Bandung hanya memiliki 1 pusat Kota yaitu Alun-alun Bandung, " tegas Emil.

Ia juga menambahkan bahwa untuk menyelamatkan kota bandung harus ada kota ke 2  dan setelah di teliti selama 20 Tahun pusat kota yang cocok adalah di daerah Bandung timur.

"Ini sudah diteliti 20 tahun lalu dan diberi nama Pusat Pertumbuhan Primer Bandung Timur Gedebage, Jadi Teknopolis itu bukan summarecon tapi PPPBTG yang diganti nama, " tegasnya.

Lebih Lanjut Emil juga menambahkan bahwa nantinya akan ada sister city antar Teknopolis dengan batas sukarno hatta dan tol, sehingga akses semuanya akan terkoneksi dengan baik dan ini sudah pasti akan. Meningkatkan juga taraf perekonomian Bandung Timur.

"Apabila nantinya berdiri Teknopolis ini akan menciptakan 400.000 lapangan pekerjaan, selain itu juga nantinya bahkan Pusat Pemerintahan Kota Bandung dan Balai Kota serta Kantor Dinas juga akan pindah kesini di belakang Polda sehingga akan mempermudah pengurusan hal pemerintahan di Bandung Timur, "papar Emil.

Untuk mengatasi masalah banjir Emil mengatakan memang harus ada danau raksasa yang nantinya dapat menampung curahan air hujan.

"Nantinya akan ada Danau yang dibangun oleh pihak Provinsi dengan Mesjid Besar diatasnya dan juga dari pihak Summarecon sehingga akan ada 2 danau buatan yang dibangun, " jelasnya.

Untuk sarana transportasi emil mengatakan nantinya ada stasion yang menyambung ke kereta cepat yang akan bisa menempuh Bandung - Jakarta hanya dalam 30 menit.
" Nantinya Stasion yang dibangun di daerah Bandung Timur akan terkoneksi dengan Setasion Kereta Cepat Bandung Jakarta sehingga akses dan pertumbuhan perekonomian akan sangat cepat berkembang," paparnya.

Berkaitan dengan akselerasi pembangunan Pintu Tol 149 hal itu disebabkan agar Kota Bandung nantinya tidak macet karena Wisatawan dan juga sebagai persiapan mejelang PON di Jawa Barat.

"Agar tidak macet Kota Bandung harus memIliki Ringroad dan lahirlah pintu tol 149,  ini rencana lama yang dipercepat sehubungan dengan adanya Pon di GBLA dan juga agar nantinya tidak terlalu mengganggu warga.

Menjawab keluhan Warga Wali Kota Bandung yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan bahwa dirinya akan menerima semua keluhan dan tidak ada pilih kasih.

"Semua keluhan akan diambil dan akan diberikan solusi yang tidak paling banyak merugikan, semua nya tetap akan mendapatkan solusi meskipun tidak sepenuhnya sesuai keinginan tetapi saya harap bisa mengerti karena ini untuk manfaat bersama nantinya, " tegas Emil.

Untuk keluhan akses Emil menegaskan kembali bahwa tidak akan ada perubahan dari yang sudah ada sebelumnya, jadi tidak ada akses yang di pindah dan terganggu.

" Dari pihak Kemen PU sudah komitmen jalan yang naik terlalu tinggi sampai 5,2 meter akan diturunkan menjadi 2,5 meter bagi mobil yang rendah, dengan akses dari kecamata sedangkan untuk kendaraan besar akan masuk daei gerbang Summarecon," tegasnya.
Untuk masalah drainase yang dijanjikan, Emil menjelaskan bahwa pihak KemenPU sudah berjamji dan membuat komitmen.

"KemenPU akan melaksanakan proses Drainase dalam 7 hari kedepan berbarengan dengan pengerjaan jalan, sehingga warga bisa melihat sendiri nantinya saat pengerjaan," jelasnya.

Sehubungan dengan dampak-dampak pembangunan yang mengganggu,  Walikota Bandung M.  Ridwan Kamil mengatakan bahwa apabila terjadi hal-hal yang mengakibatkan kerugian atau kerusakan terhadap lingkungan warga , ia berharap warga membuat pernyataan yang nantinya akan dipertanggungjawabkan oleh pengembang.

" Semua untuk kebaikan warga sendiri dan memang sudah direncanakan dari gakibatkanulu, apabila ada kerusakan atau hal hal yang ferlu difasilitasi diharapkan warga dapat menbuat pernyataan sehingga apabila ada hal yang harus dikompensasi sesuai aturan bisa dipertanggungjawabkan oleh Pengemban, "tegasnya.

Mengakhiri pertemuan Emil kembali mengingatkan pada warga bahwa dirinya tidak mengharapkan ada yang dirugikan dan semua akan di berikan solusi yang mupakat.
 Pemerintah Kota Bandung Minta maaf apabila ada yg tidak nyaman,  apabila ada yang rusak buat surat pernyataan agar pihak developer akan mengganti dan bertanggung jawab dan saya harap kita bisa mendukung  apa yang nantinya akan sangat bermanfaat bagi kita dan anak cucu kita, " pungkasnya.
Share this post :

Posting Komentar

 
Copyright © 2016. LiputanJabar.com | Akurat Terpercaya .
Kontak Redaksi | Designed By Bang One