Headlines News :
Home » , » Bank Bjb Luncurkan Simonik Untuk Monitor Anak Perusahaan dan BPR

Bank Bjb Luncurkan Simonik Untuk Monitor Anak Perusahaan dan BPR

Written By Liputan Jabar on Kamis, 24 Oktober 2019 | Kamis, Oktober 24, 2019

Bandung, Liputanjabar -  PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk., (bank bjb) meluncurkan Sistem Monitoring Kinerja (Simonik). Aplikasi ini, bertujuan untuk memantau kinerja khususnya kualitas portofolio kredit perusahaan anak dan terafiliasi.

"Simonik ini, untuk memperkuat dan semakin mengarahkan sinergi bank bjb dengan lembaga lain yang pada gilirannya bisa memacu kontribusi perusahaan," ujar Direktur Operasional bank bjb Tedi Setiawan.

Aplikasi Simonik merupakan suatu sistem yang dirancang berbasis internet yang dalam pengolahan databasenya dilakukan tersentral di server kantor pusat perusahaan anak dan terafiliasi. Kemudian, database tersebut, akan digunakan oleh user di Kantor Pusat dan Cabang yang tersebar di beberapa lokasi.

Menurutnya, dengan keberadaan Simonik, perseroan bisa dengan mudah mengetahui dan mengukur keberhasilan kinerja perusahaan anak dan terafiliasi, khususnya BPR agar kinerja mereka bisa memberikan kontribusi sesuai dengan rencana bisnis bank. Informasi yang tersaji dalam indikator-indikator bisnis Simonik akan menjadi tolok ukur kinerja untuk memberi arahan bisnis sesuai dengan visi pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan.

"Aplikasi yang tengah dalam tahap pengembangan ini diharapkan dapat dimaksimalkan perusahaan anak dan terafiliasi maupun bank bjb," ungkapnya.

Simonik ini direkomendasikan dijalankan setiap hari, setelah selesai proses EOD. Informasi dari Simonik ini, bisa digunakan sebagai bahan morning briefing pagi sebelum beraktivitas di lapangan.
"Sehingga dengan Simonik ini, aktivitas akan lebih terarah dan fokus dalam pengeloaannya," kata Tedy.

Dijelaskan, dengan Simonik ini maka produktivitas dan pencapaian Rencana Bisnis Bank (RBB) akan termonitor dengan baik. Selain itu, pergerakan kolektibilitas yang menjadi cikal bakal memburuknya kualitas kredit akan lebih terkontrol dan terjaga.

"Informasi kualitas kredit prefentif menjadi bahan evaluasi atas proses yang terjadi," terangnya.
Semua data, lanjut Tedy, bisa digunakan sebagai KPI atau tolak ukur penilaian kinerja financial individu atau pun kelompok yang pada akhirnya akan mempengaruhi kepada karier path individu.

Red
Share this post :

Posting Komentar

 
Copyright © 2016. LiputanJabar.com | Akurat Terpercaya .
Kontak Redaksi | Designed By Bang One