Dalam sosialisasi pendidikan antikorupsi tersebut, Kadisdik Jabar, Dedi Supandi menyatakan, pihaknya sangat mendukung program tersebut. Menurutnya, program ini bagian dari mewujudkan "Jabar Juara Lahir Batin" melalui pendidikan karakter berbasis Jawa Barat. "Rencanakan pendidikan karakter berintegritas dan menyenangkan. Implementasikan serta petakan pula rencana dan inovasi-inovasinya," tutur Kadisdik di Ruang Operation Room (Opro) Kantor Disdik Jabar.
Ketua Paksi Jabar, Evi Syaefini mengatakan, dengan lahirnya Peraturan Gubernur (Pergub) No. 60 Tahun 2019 tentang Implementasi Penyelenggaraan Pendidikan Antikorupsi untuk satuan pendidikan yang menjadi kewenangan Disdik Jabar, yaitu SMA, SMK, dan SLB, pihaknya bermaksud memperkenalkan program ini kepada Kadisdik Dedi Supandi agar mengetahui salah satu program pembentukan karakter yang sudah berjalan selama 2 tahun ini.
"Kami mulai bergerak dari penyusunan draf hingga keluarnya Pergub. Kami juga sudah melakukan sosialisasi, bahkan telah menentukan sekolah model," tuturnya di Kantor Disdik Jabar Jln. Dr. Radjiman No. 6, Kota Bandung, Jumat (17/7/2020).
Namun, lanjutnya, karena dalam perjalanan terjadi pandemi Covid-19 sehingga program ini sedikit terkendala. "Di sini juga kami ingin menyampaikan progres laporan program ini dan meminta dukungan Pak Kadisdik," ungkapnya.
Evi berharap, semoga program ini bisa segera terlaksana karena ini adalah amanah dari pemerintah pusat. "Sudah ada pula MoU dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Agama terkait pendidikan antikorupsi," ujarnya.
Sosialisasi pendidikan antikorupsi ini dihadiri pula oleh Sekdisdik Jabar (Wahyu Mijaya) serta Kepala Seksi Pengembangan Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Disdik Jabar (Firman Oktora).
Lan
Posting Komentar