Headlines News :
Home » » Farhan Ajak Warga Cigending Jadi Barisan Siaga Bandung Timur

Farhan Ajak Warga Cigending Jadi Barisan Siaga Bandung Timur

Written By Liputan Jabar on Rabu, 15 Oktober 2025 | Rabu, Oktober 15, 2025

BANDUNG -- Berkontur perbukitan, Kelurahan Cigending, Kecamatan Ujungberung Kota Bandung memiliki potensi bencana yang cukup tinggi. Oleh karenanya, dibutuhkan mitigasi agar dapat meminimalisir kerugian jika terjadi bencana.

Kegiatan Siskamling Siaga Bencana ke-18 yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menjadi momentum penting bagi warga Cigending untuk memperkuat kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana di wilayah timur Kota Bandung.

"Cigending ini punya semangat luar biasa. Tapi wilayah ini juga punya tantangan besar dua sungai besar yang siap menguji kesiapan kita," ujar Farhan, Rabu, 15 Oktober 2025.

Selain berbukit, Kelurahan Cigending juga dilewati dua aliran sungai besar, Cipanjali dan Cicalobak, yang menjalar hingga ke pemukiman warga.

Dari data kelurahan, wilayah Cigending ini dihuni oleh 16.722 jiwa. Tercatat sedikitnya RW 10 menjadi titik rawan genangan saat hujan deras mengguyur.

Selain banjir, potensi kebakaran permukiman, pohon tumbang, dan gempa bumi juga menjadi ancaman nyata. Karena itu, kegiatan siaga bencana kali ini lebih banyak menekankan pada simulasi cepat tanggap dan kesiapan relawan di tiap RW.

"Kami ingin Cigending punya barisan siaga, bukan hanya tangguh secara fisik tapi juga kompak secara sosial," tambah Farhan.

Diskusi yang berlangsung hangat juga menyingkap fakta lain. Sekitar 24 persen warga Cigending masih masuk kategori pra-sejahtera (DTKS 1–5).

Farhan menilai, ini bukan sekadar angka, tapi panggilan bagi pemerintah dan masyarakat untuk mempersempit jarak antara pertumbuhan ekonomi dan rasa keadilan.

"Kota Bandung tumbuh pesat, tapi kalau masih ada warga yang belum merasakan manfaatnya, berarti ada pekerjaan rumah yang belum selesai," tegasnya.

Isu stunting juga turut disorot. Dari 586 balita, terdapat 12 anak terindikasi stunting. Wali Kota meminta Dinas Kesehatan dan DPPKB melakukan verifikasi lapangan serta memastikan intervensi gizi sampai ke tingkat keluarga.

Selain itu, sebanyak 121 penyandang disabilitas di Cigending akan dimasukkan ke program Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) agar mereka tak tertinggal dari pembangunan sosial.

Di sela kegiatan, warga Cigending juga menunjukkan kesiapan mereka melalui Tim Siaga Bencana (Redkar).

Farhan mengapresiasi semangat mereka, namun mengingatkan agar upaya pencegahan tidak berhenti di pelatihan semata.

"Sprinkler sederhana di gang sempit bisa menyelamatkan nyawa. Mari kita buktikan, penanganan bencana bisa dimulai dari tangan sendiri," serunya, disambut tepuk tangan warga.

Ujungberung dikenal bukan hanya karena kesiapsiagaannya, tapi juga karena budayanya yang khas. Musik Underground, reak, dan benjang menjadi ekspresi identitas yang hidup di tengah masyarakatnya.

Menariknya, Farhan menilai karakter keras warga Ujungberung justru menjadi modal penting dalam menghadapi situasi darurat.

"Warga sini tangguh dan berani. Energi itu harus diarahkan untuk gotong royong, menjaga tetangga, dan menyelamatkan lingkungan," ujarnya.

Ia juga menyinggung fenomena sosial seperti perkelahian remaja dan proses adaptasi warga yang baru bebas dari masa tahanan. Menurutnya, mereka perlu dirangkul, bukan dijauhkan.

"Kita tidak hanya membangun tanggul air, tapi juga tanggul sosial," katanya dengan nada tegas namun hangat.

Usai berdialog dengan warga, Wali Kota meninjau sejumlah titik rawan banjir dan longsor di sekitar RW 10.

Pemkot Bandung melalui DPKP, BPBD, dan BBWS akan menindaklanjuti dengan program normalisasi sungai, pembersihan sedimentasi, dan pemantauan drainase sebelum musim hujan tiba.

"Kesiapsiagaan bukan dimulai saat sirine berbunyi, tapi dari sekarang, saat kita mau bekerja sama," tutup Farhan.

Kegiatan Siskamling Siaga Bencana merupakan inisiatif Pemkot Bandung untuk memperkuat ketahanan masyarakat berbasis wilayah, dengan pendekatan kolaboratif antara pemerintah, relawan, dan warga.

Hingga Oktober 2025, program ini telah menjangkau 18 kelurahan dari target 151 lokasi prioritas rawan bencana di Kota Bandung. 
Share this post :

Posting Komentar

 
Copyright © 2016. LiputanJabar.com | Akurat Terpercaya .
Kontak Redaksi | Designed By Bang One