Headlines News :
Home » » 11 SMK Baru Akan Menjadi Sekolah Berasrama

11 SMK Baru Akan Menjadi Sekolah Berasrama

Written By Liputan Jabar on Kamis, 08 September 2016 | Kamis, September 08, 2016

Bandung, - Sedikitnya 11 SMK baru akan menjadi sekolah berasrama. Dengan begitu, hingga  akhir 2016, diharapkan 18 SMA dan SMK di Jabar yang siswanya diasramakan. 

Sementara sebanyak 7 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Barat, pada tahun ini juga telah siap menjadi sekolah berbasis pesantren. 

Demikian dikatakan Gubernur Jawa-Barat Ahmad Heryawan belum lama ini di Bandung. 
Sementara, Kepala SMK Pekerjaan Umum (PU)
Negeri, Bandung, Jawa Barat, Hasan Iskandar, M.Pd. Mengungkapkan, SMK berasrama telah digagas pihaknya sejak 2012-2013 di hadapan para pemangku kepentingan di Gedung Sate (Pemerintah Provinsi Jabar).

"Saat itu responnya cukup baik, namun belum ke tingkat pembicaraan action untuk
langkah-langkah berikutnya. Kini Gubernur Jabar menyampaikan ihwal perwujudan sekolah berbasis pesantren atau sekolah berasrama, tentunya kita sebagai kalangan pendidik merasa gembira, terlepas apakah itu awalnya gagasan dari saya atau bukan," jelas Hasan, di ruang kerjanya di Jalan Garut No. 10, Bandung, Rabu (7/9).

Menurutnya, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sendiri, hingga saat ini telah menyiapkan 11 SMK baru berasrama.
Meskipun baru diwujudkan tahun ini, namun pada dasarnya bukan gagasan baru. 

"Tidak hanya pada pejabat pemerintahan di Provinsi Jabar, gagasan SMK berasrama juga disampaikannya pada pertemuan seluruh unsur sekolah se-Provinsi Jabar. Alhamdulillah, ketika ada political will dari pemerintah, dalam hal ini Gubernur Jabar,
sehingga bisa diwujudkan, kita sebagai kalangan pendidik menyambut gembira," tegas Hasan.

Dikatakan,  adanya SMK berasrama dinilai penting, karena untuk menghadirkan SMK
yang benar-benar akuntabel dan representatif, sarana-prasarana membutuhkan dana yang sangat besar. Dengan demikian, setiap kabupaten/kota akan sangat kesulitan menghadirkan sekolah seperti itu.

"Tetapi dengan hadirnya SMK yang memenuhi prasyarat, seperti di Ibukota Provinsi, kehadiran SMK pola berasrama bisa menampung siswa-siswi dari 27 kota/kabupaten di seluruh Jawa Barat," tambah Kepala SMK PU ini saat sekolah tersebut beralih status dari swasta menjadi negeri pada 2012/2013.

Senada, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jabar,  Dr. H. Asep Hilman, M.Pd menyatakan, dengan mengasramakan siswa SMA dan SMK,
Jawa Barat diharapkan mampu menciptakan lulusan yang memiliki wawasan kepesantrenan, sehingga terwujud insan berakhlak mulia.

"Karena itu, kita terus memperbanyak sekolah berbasis pesantren. Tahun 2018, kita
menargetkan akan menjadi 51 SMA dan SMK yang berasrama, sampai akhirnya semua SMA
dan SMK berasrama," ungkap Asep Hilman.

Menurutnya, dengan mengasramakan siswa, pemerintah berharap mampu menyiapkan
lulusan siswa SMK/SMA yang memiliki keterampilan berwirausaha. Kalaupun mau
melanjutkan kuliah, dengan tinggal di asrama, mereka akan lebih siap karena memiliki waktu belajar yang lebih banyak.

"Bahkan dengan mengasramakan siswa, kita berharap lulusan SMK/SMA lebih mudah bekerja di dunia usaha dan dunia industri, sehingga menjadi insan yang mandiri," pungkasnya. (*)

Share this post :

Posting Komentar

 
Copyright © 2016. LiputanJabar.com | Akurat Terpercaya .
Kontak Redaksi | Designed By Bang One