Headlines News :
Home » » Ridwan Kamil Raih Anugerah Kebudayaan PWI

Ridwan Kamil Raih Anugerah Kebudayaan PWI

Written By Liputan Jabar on Rabu, 10 Februari 2016 | Rabu, Februari 10, 2016

NTB, LJ - Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil meraih Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2015. Penghargaan  diserahkan oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan dan Kebudayaan RI Puan Maharani. Pada acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2015 di Mataram, NTB, Selas (9/2).

 Disaksikan oleh  Presiden RI Joko Widodo dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja yang ikut menghadiri acara tersebut.
Penghargaan tersebut diberikan oleh PWI Pusat kepada Wali Kota Bandung karena dinilai berhasil membangun Kota Bandung menjadi Kota Metropolitan baru berkelas internasional, dengan pendekatan kebudayaan berbasis metropolis berpadu dengan tradisi lokal.
Didukung dengan iptek, disertai dengan penghormatan, pelestarian dan pengembangan memori kolektif kultural sunda, sehingga akan tetap melindungi tatanan moral warganya. Seperti program "Rabu Nyunda".
Selain Wali Kota Bandung, ada 7 kepala daerah lainnya yang memperoleh penghargaan serupa yaitu, 
Bupati Wakatobi (Hugua), Bupati Bupati Purwakarta (Dedy Mulyadi), Bupati Tegal (Enthus Sukamnto), Bupati Banyuangi (Abdullah Azwar Anas), Wali Kota Sawahlunto (Anas Yusuf), Bupati Belu (Welhelmus Roni), dan Wali Kota Tomonon (Jimmy F Eman).
Setelah menerima penghargaan tersebut Wali Kota Bandung mengucapkan syukur atas apresiasi yang diberikan kepada dirinya.
Lebih lanjut menurutnya PWI menilai bahwa Pemkot Bandung serius mempersiapkan kebudayaan khususnya budaya sunda, sebagai strategi membangun di kota Bandung.
"Dua tahun pertama kan strateginya kan rebo nyunda, alhamdulillah sudah populer, tahun ketiga ini mulai pendidikan karakter berbasis kebudayaan sunda, akan dilaunching bulan april ini," ujar Wali Kota Bandung.
Walikota menambahkan sekolah-sekolah nantinya akan mewajibkan kegiatan berbasis kebudayaan sunda. "Populer dulu baru keseriusan," ujarnya.
Wali Kota juga berharap, diakhir kepemimpinannya selain penampilan berbahasa, kebudayaannya pun makin kokoh, apalagi di era metropolitan tantangannya luar biasa.
"Contoh pendidkak karakter yang nanti di launching selain rebo nyunda, ada ekstra kulikuler berbasis budaya sunda," jelasnya.
Selain itu Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil berharap pers bisa menjadi agen perubahan yang optimisme. Karena rasa optimisme sangat dibutuhkan Kota Bandung dan Indonesia.
"Pers itu memberi persimpangan. Apakah akan diarahkan ke pesimisme atau optimisme. Karena pers memberikan sesuatu yang dikonsumsi oleh masyarakat," katanya.
Menurut walikota pers setidaknya memiliki tiga fungsi yaitu informasi, menghibur dan, edukasi.
"Pers tidak harus fokus pada informasi. Pers juga harus memberikan edukasi sehingga bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat.
"Jangan terlalu fokus pada informasi yang pesimis. Apalagi antara judul dengan isi berita tidak nyambung," ujar Emil.
"Saya sepakat dengan presiden yang menginginkan agar pers juga bias membangun opimisme," lanjutnya.
Namun di sisi lain, Emil juga memberikan keleluasaan kepada pers untuk bias mengakses informasi yang dibutuhkannya. Termasuk telah memerintahkan kepada seluruh kepala dinas untuk mudah diwawancarai oleh wartawan.
"Kita tidak anti kritik. Kita ingin dikritisi dengan cara-cara yang baik. Hubungan ini yang harus terus dijaga," pungkasnya.
Share this post :

Posting Komentar

 
Copyright © 2016. LiputanJabar.com | Akurat Terpercaya .
Kontak Redaksi | Designed By Bang One