BANDUNG, - Gotong royong telah terbukti ampuh menangani penyebaran Covid-19 di Kota Bandung. Hal itu juga yang terjadi di wilayah Kecamatan Andir Kota Bandung.
Hal ini terungkap saat Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna meninjau kawasan Kecamatan Andir, Rabu 21 Juli 2021.
Di RW 06 Kelurahan Maleber Kecamatan Andir, warga saling membantu jika ada warga yang terpapar Covid-19. Bahkan kantor RW pun disulap menjadi tempat isomasi mandiri.
"Di lingkungan kami, tidak semua mampu. Sehingga kita menyediakan tempat isolasi mandiri di kantor RW jika rumahnya kurang representatif," tutur Sekretaris RW 06, Setia Rusadi, Rabu 21 Juli 2021.
Beberapa waktu lalu, ada sebanyak 40 warga yang terpapar Covid-19. Namun berkat kesadaran dan sikap gotong royong, jumlah tersebut tidak bertambah.
Bahkan saat ini hanya menyisakan 2 warga yang terpapar Covid-19.
"Kali ini hanya 2 orang saja yang terpapar. Kalau bukan kemarin itu sampai 40 orang. Alhamdulillah jika bantuan terus bergulir kepada yang terpapar," katanya.
Sementara itu di kawasan RW 07 Kelurahan Ciroyom hampir sama. Warga bersama aparat RT, RW, kelurahan, kecamatan dan puskesmas saling berkoordinasi.
Warga menyediakan tabung gas dan mobil ambulans. Fasilitas itu bisa dimanfaatkan warga yang membutuhkan.
"Penanganan di sini terus berjalan. Selain itu edukasi kepada warga pun setiap hari dilaksanakan," kata Bendahara RW 07, Edi Juju Romansyah.
Ia mengungkapkan, di wilayahnya telah terbentu satuan tugas sejak lama. Bahkan sebelum kasus Covid-19 mewabah di Kota Bandung.
"Satgas tingkat RT dan RW juga di sini ada. Satgas RT menyosialisasi berbagai hal tentang Covid-19 kepada warga," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengapresiasi kesiapsiagaan warga.
Meskipun setiap wilayah berbeda penanganan, ia yakin warga mampu gotong-royong saling membantu kepada warga yang membutuhkan.
"Harus kompak, kita bantu warga yang membutuhkan," katanya.
Ema mengatakan, aparat kewilayahan harus berkoordinasi dengan puskesmas untuk penanganan Covid-19. Sehingga aparat bisa mengontrol warganya.
"Komunikasi dan kordinasi itu penting. Para RT, RW sampai lurah dan camat harus memastikan warganya dalam keadaan baik," tutur Ema.
Hal ini terungkap saat Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna meninjau kawasan Kecamatan Andir, Rabu 21 Juli 2021.
Di RW 06 Kelurahan Maleber Kecamatan Andir, warga saling membantu jika ada warga yang terpapar Covid-19. Bahkan kantor RW pun disulap menjadi tempat isomasi mandiri.
"Di lingkungan kami, tidak semua mampu. Sehingga kita menyediakan tempat isolasi mandiri di kantor RW jika rumahnya kurang representatif," tutur Sekretaris RW 06, Setia Rusadi, Rabu 21 Juli 2021.
Beberapa waktu lalu, ada sebanyak 40 warga yang terpapar Covid-19. Namun berkat kesadaran dan sikap gotong royong, jumlah tersebut tidak bertambah.
Bahkan saat ini hanya menyisakan 2 warga yang terpapar Covid-19.
"Kali ini hanya 2 orang saja yang terpapar. Kalau bukan kemarin itu sampai 40 orang. Alhamdulillah jika bantuan terus bergulir kepada yang terpapar," katanya.
Sementara itu di kawasan RW 07 Kelurahan Ciroyom hampir sama. Warga bersama aparat RT, RW, kelurahan, kecamatan dan puskesmas saling berkoordinasi.
Warga menyediakan tabung gas dan mobil ambulans. Fasilitas itu bisa dimanfaatkan warga yang membutuhkan.
"Penanganan di sini terus berjalan. Selain itu edukasi kepada warga pun setiap hari dilaksanakan," kata Bendahara RW 07, Edi Juju Romansyah.
Ia mengungkapkan, di wilayahnya telah terbentu satuan tugas sejak lama. Bahkan sebelum kasus Covid-19 mewabah di Kota Bandung.
"Satgas tingkat RT dan RW juga di sini ada. Satgas RT menyosialisasi berbagai hal tentang Covid-19 kepada warga," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengapresiasi kesiapsiagaan warga.
Meskipun setiap wilayah berbeda penanganan, ia yakin warga mampu gotong-royong saling membantu kepada warga yang membutuhkan.
"Harus kompak, kita bantu warga yang membutuhkan," katanya.
Ema mengatakan, aparat kewilayahan harus berkoordinasi dengan puskesmas untuk penanganan Covid-19. Sehingga aparat bisa mengontrol warganya.
"Komunikasi dan kordinasi itu penting. Para RT, RW sampai lurah dan camat harus memastikan warganya dalam keadaan baik," tutur Ema.
Posting Komentar