BANDUNG, - Meski masih berada dalam situasi pandemi Covid-19, bank bjb berhasil mencatatkan pertumbuhan sektor kredit dengan baik pada Triwulan II 2021. Hingga pertengahan 2021, total kredit secara bank only yang berhasil disalurkan oleh bank bjb tumbuh hingga 6,8% year on year menjadi 91,2 trilliun rupiah.
"Pertumbuhan tersebut berada di atas industri perbankan nasional yang tercatat masih minus 1,23%," ungkap Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi.
Berdasarkan data yang dihimpun perusahaan, pertumbuhan tersebut ditopang oleh kredit konsumer yang juga tumbuh sebesar 4,2% year on year menjadi 60,8 trilliun rupiah. Selain itu, kredit segmen komersial pun tumbuh hingga 18,8% menjadi 17,3 trilliun rupiah.
Meski demkian, kredit segmen UMKM dalam triwulan ini tercatat mengalami minus 3,8% year on year. Dari 6 triliun rupiah di periode yang sama tahun lalu, menjadi 5,8 trilliun rupiah di periode ini.
"Tingkat pertumbuhan kredit sektor UMKM melandai karena terdampak nya sektor lembaga keuangan di masa pandemi Covid-19. Sehingga, ekspansi penyaluran UMKM melalui pola channelling dengan BPR belum dapat dilakukan secara optimal," ungkap Yuddy.
Namun, KPR tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 12,5% year on year menjadi 7,2 trilliun rupiah. Hal tersebut terjadi seiring dengan permintaan dan penjualan properti yang mulai pulih perlahan. Selain itu salah satu faktor yang memicu kenaikan KPR adalah penyaluran FLPP dari Januari sampai dengan triwulan ke-2 2021 yang mencapai 449 miliar rupiah dengan jumlah penyaluran sebanyak 4.449 debitur dimana pada 2021, bank bjb menargetkan penyaluran pembiayaan KPR FLPP untuk sekitar 5.700.
"Dengan mempertimbangkan perkembangan permintaan kredit baik konsumsi masyarakat maupun kebutuhan modal usaha serta risiko yang mungkin dihadapi, sampai dengan akhir 2021 ini kami memproyeksikan pertumbuhan Kredit pada level 7-8%," ungkap Yuddy. *
"Pertumbuhan tersebut berada di atas industri perbankan nasional yang tercatat masih minus 1,23%," ungkap Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi.
Berdasarkan data yang dihimpun perusahaan, pertumbuhan tersebut ditopang oleh kredit konsumer yang juga tumbuh sebesar 4,2% year on year menjadi 60,8 trilliun rupiah. Selain itu, kredit segmen komersial pun tumbuh hingga 18,8% menjadi 17,3 trilliun rupiah.
Meski demkian, kredit segmen UMKM dalam triwulan ini tercatat mengalami minus 3,8% year on year. Dari 6 triliun rupiah di periode yang sama tahun lalu, menjadi 5,8 trilliun rupiah di periode ini.
"Tingkat pertumbuhan kredit sektor UMKM melandai karena terdampak nya sektor lembaga keuangan di masa pandemi Covid-19. Sehingga, ekspansi penyaluran UMKM melalui pola channelling dengan BPR belum dapat dilakukan secara optimal," ungkap Yuddy.
Namun, KPR tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 12,5% year on year menjadi 7,2 trilliun rupiah. Hal tersebut terjadi seiring dengan permintaan dan penjualan properti yang mulai pulih perlahan. Selain itu salah satu faktor yang memicu kenaikan KPR adalah penyaluran FLPP dari Januari sampai dengan triwulan ke-2 2021 yang mencapai 449 miliar rupiah dengan jumlah penyaluran sebanyak 4.449 debitur dimana pada 2021, bank bjb menargetkan penyaluran pembiayaan KPR FLPP untuk sekitar 5.700.
"Dengan mempertimbangkan perkembangan permintaan kredit baik konsumsi masyarakat maupun kebutuhan modal usaha serta risiko yang mungkin dihadapi, sampai dengan akhir 2021 ini kami memproyeksikan pertumbuhan Kredit pada level 7-8%," ungkap Yuddy. *
Posting Komentar