Headlines News :
Home » » PHBS Bisa Ciptakan Kota Bandung Bebas ODF

PHBS Bisa Ciptakan Kota Bandung Bebas ODF

Written By Liputan Jabar on Kamis, 01 April 2021 | Kamis, April 01, 2021

BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tetap konsen menciptakan kota sehat bebas ODF (Open Defecation Free) 100 persen. Di antaranya dengan melaksanakan berbagai kegiatan sosialisasi yang berfokus kepada mengubah perilaku masyarakat untuk tidak membuang air besar sembarangan.

Ketua Forum Bandung Sehat (FBS) Kota Bandung, Siti Muntamah Oded mengungkapkan, upaya sosialisasi terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan suatu bentuk keseriusan Kota Bandung untuk menghadirkan lingkungan yang bersih dan sehat. 

"Untuk itu wajib kepada seluruh masyarakat untuk memberikan dukungan, partisipasi, sekaligus melakukan penyadaran secara mandiri untuk memenuhi kriteria hadirnya kota sehat," terangnya di Balai Kota Bandung, Kamis 1 April 2021.

Pemkot Bandung telah menertibkan bangunan liar di daerah bantaran sungai, serta mendorong setiap kewilayahan untuk menciptakan inovasi Bangkasep (Bangga Kagungan Septictank).

Di samping itu, terang Siti, dalam menciptakan kota sehat maka perlu dukungan dari sarana prasarana yaitu dengan menghadirkan 100 persen akses sanitasi yang layak.

Artinya seluruh keluarga di Kota Bandung harus memiliki akses terhadap jamban sehat dan tidak menyalurkan pembuangan kotorannya ke sungai atau hutan.

"Maka kami akan betkolaborasi dengan semua pihak yang ada di kota Bandung, mulai dari dunia usaha seperti mall-mall, pusat-pusat perbelanjaan ditambah juga dengan jasa untuk ikut membantu melakukan intervensi sekaligus membangunkan sarana dan prasarana," tuturnya.

Sehingga, meski saat ini akses sanitasi baru mencapai 69,01 persen, namun Siti yakin dengan semangat kolaborasi, inovasi dan gotong royong seluruh target akan tercapai. 

Di tempat sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr Ahyani Raksanagara menyebutkan, untuk mempercepat mewujudkan kota bebas ODF, pihaknya telah melakukan perencanaan dan pemetaan wilayah dengan ODF tertinggi.

"Daerah mana yang harus digarap lebih cepat. Tapi kalau masalah hasil itu kita berproses," tuturnya.

"Kita punya masalah ODF yang juga akan berdampak ke hal-hal lain seperti stunting dan juga ke yang lain. Jadi mari dukung sama-sama untuk menuju ODF 100%," ajaknya. 
Share this post :

Posting Komentar

 
Copyright © 2016. LiputanJabar.com | Akurat Terpercaya .
Kontak Redaksi | Designed By Bang One